Enak Diklik dan Perlu

Monday, June 15, 2009

Kampua, Mata Uang Buton Tertua di Sulawesi

Dalam sejarah kerajaan Buton di abad - 14, telah terjadi transaksi menggunakan uang. Namanya mata uang Kampua, dan beredar hingga tahun 1951. Mata uang ini tercatat di museum Bank Indonesia (BI) sebagai mata uang tertua di Pulau Sulawesi.

Sepintas mata uang Kampua terlihat seperti pulau Buton di peta. Padahal, Kampau terbuat dari tenunan serat kayu. Bentuk awalnya hanya berupa 4 jari tangan. Kemudian berubah diperbesar menjadi telapak tangan.

Mata uang Kampua dipastikan penggunaannya pada kerajaan Sultan Dayan yaitu, pada abad 14. Walaupun pembuatannya pada kepemerintahan raja sebelumnya (tidak tercatat dalam sejarah). Kala itu Kampua ini ditenun oleh putri raja. Bentuk telapak tangan tersebut adalah telapak tangan menteri keuangan di kerajaan tersebut yaitu Menteri Boto Onggena.

Kemudian, Kampua mulai diperkenalkan oleh Bulawambona, ratu pada kerajaan Buton yang memerintah di tahun 14. Pertama kali nilai tukar satu mata uang sama dengan satu butir telur. Kemudian sesuai kondisi perekonomian nilainya pun berubah pula. Di kerajaan Sultan Dayan jugalah yang mengharuskan setiap transaksi untuk menggunakan mata uang Kampau. Nilainya, satu Kampua bisa ditukar dengan satu biji telur.

Kemudian di tahun 1851, datanglah Kolonial Belanda menjajah pulau Sulawesi dan memasuki Buton. Kala itu Mata uang Kampua mulai tergusur dengan mata uang Golden milik Belanda. Namun hanya di daerah - daerah tertentu saja. Di daerah pelosok Buton Kampau masih digunakan untuk bertransaksi. Hingga akhirnya pada tahun 1951 mata uang Kampau ini diberhentikan peredarannya.

Saat ini, Kampua berada di Museum BI Jakarta. Karena hanya satu - satunya keberadaan Kampua sangat dijaga, tidak diperbolehkan tersentuh siapapun. Dalam setiap pameran pun hanya bisa dilihat melalui duplikat gambarnya. "Tidak tahu kalau di Buton. Tapi saat ini BI hanya punya satu.Saat ditemukan sudah dimakan rayap, makanya keberadaannya sangat kami jaga," terang Ernawati Jatiningrum, Peneliti BI Jakarta yang dimintai keterangan tentang sejarah uang tersebut.

Di Indonesia selain Kampua, masih ada mata uang yang lebih lama lagi penemuannya. Yaitu mata uang dari kerajaan Jenggala (Kediri). Namanya mata uang Krishnala dan ditemukan pada tahun 1222. Mata uang Krhisnala bisa diperlihatkan aslinya karena terbuat dari emas bentuknya bulat seperti biji kacang tanah. Dan tidak akan rusak jika tersentuh tangan. Di tengah Krhisnala terdapat lubang untuk memasukkan benang alat menyatukan uang yang satu dengan lainnya. "orang zaman Jenggala membawa uang ini diikat pada pinggang," katanya.

Masih banyak jenis mata uang kuno lainnya yang pernah beredar di Indonesia. Gubernur Sultra, Nur Alam bersama istri Ny Hj Tina Asnawati Nur Alam dan sejumlah pejabat kemarin sempat melihat Kampua ini. Selain Kampua, di pameran berbagai mata uang itu juga diperlihatkan proses pembuatan uang, dan cara membedakan uang yang asli dan palsu. Pameran ini juga terbuka untuk masyarakat umum yang ingin melihatnya. (Kendari Pos***)

0 comments:

Rank Info







Bisnis Refferal

CO.CC:Free Domain

Buku Tamu


ShoutMix chat widget

Site Info

Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP